Catatan Amiamia

Berbagi cerita dan rasa untuk aku darimu

Diberdayakan oleh Blogger.
  • Beranda
  • About
  • Lomba
  • Review
  • Opini

Halo Teman Ami! 

Ngeblog sendirian itu rasanya berat, aku nggak kuat. Ujung-ujungnya malas nulis dan blog enggak terawat.

ternyata-gini-peluang-ngeblog-iidn


Seorang teman menyarankanku untuk gabung komunitas ngeblog. Ya, akupun senada dengan dia bahwa dengan berkomunitas akan ada sistem yang saling mendukung satu sama lain. Maka berkomunitas dengan para bloger, bagiku adalah solusi tepat hempaskan sambat. 

Dalam pencarian komunitas, aku tak luput melibatkan media sosial khususnya Instagram untuk mencari komunitas bloger. Dari hasil pencarian, aku menemukan beberapa acara-acara tentang blog. Salah satunya Blogging for Fun, Money, and Oppurtunity dari komunitas penulis Ibu-ibu doyan Nulis (IIDN). Berawal dari situlah aku mengikuti beberapa kegiatan IIDN khususnya tentang ngeblog.

Tepatnya enam bulan yang lalu aku bergabung di Grup Whatsapp IIDN, Ngeblog dari Nol. Saat masuk grup ini juga menantang, lho. Awalnya aku beli buku Ngeblog dari Nol yang udah aku incar sejak lama. Tiba-tiba satu minggu kemudian, ada promo beli buku Ngeblog dari Nol gratis kelas Blogging Goals for Newbie. Wah, aku merasa iri dengan promo itu. Aku coba kontak admin IIDN dan alhamdulillah aku boleh ikut kelasnya. Tapi... ada tapinya ini. Aku harus mengulas dahulu buku Ngeblog dari Nol di blog. Duaar! Sungguh tantangan karena enggak pernah review buku. 

Alhamdulillah bisa terpenuhi tantangannya dan senangnya bukan main. Karena bisa selesaikan tantangan ulas buku ditambah pakai blog lama (blog ini) yang diaktifkan lagi. Luar biasa! Ulasan buku Ngeblog dari Nol bisa baca di sini, ya, Teman Ami. 

Dari grup Whatsapp Ngeblog dari Nol aku menemukan berbagai peluang ngeblog di IIDN. Mungkin ini belum sepenuhnya, sih, tapi akan aku bagikan di artikel ini. Semoga artikel ini juga membantu Teman Ami yang sedang mencari komunitas bloger biar tambah semangat ngeblognya. 

Ternyata begini, lho, peluang ngeblog bareng Ibu-Ibu Doyan Nulis

1. Kelas blogging

Jelas ini nomor satu, karena tujuan utamanya ngeblog. Kelas ngeblog yang paling berkesan -sementara- adalah Blogging Goals for Newbie. Kenapa? Karena aku pribadi ada hal yang kurang jelas dari blog planner yang bundling dengan buku Ngeblog dari Nol. Sungguh aku akan sangat menyesal jika waktu itu tidak coba kontak admin IIDN dan tidak selesaikan tantangan. 

Segitunya, sih, Mi?

quote-ngeblog-dari-nol-iidn-peluang

Soalnya di kelas blogging itu dijelasin tentang manajemen waktu untuk seorang bloger dalam mengelola blognya. Di kelas yang diselenggarakan via Zoom juga dibahas tuntas untuk pengisisian blog planner, tentu ini baru untukku.

Selain kelas Zoom, bu ketua IIDN, Mbak Widyanti Yuliandari nggak pelit, lho, bagi-bagi ilmu daging soal ngeblog di grup Whatsapp.    


2. Ada Blog Walking

Blog walking (BW) itu sejenis jalan-jalan ke blog orang lain dan meninggalkan jejak berupa komentar. Nah, BW di grup Ngeblog dari Nol ternyata beda. Bedanya harus artikel terbaru yaitu maksimal satu minggu sebelum BW. Challenging juga ini karena harus bikin konten baru tiap minggunya jika ingin BW.

Seiring berjalannya waktu, ternyata ada grup khusus BW IIDN. Artikel yang boleh ikutan BW maksimal  3 bulan terakhir. Peserta di grup BW IIDN lebih ramai dibanding grup Ngeblog dari Nol. Saking ramainya Blog Walking dibuka seminggu dua kali yaitu setiap Minggu dan Kamis. Tiap kloter dibuka untuk 20 blog. Yang bikin gregetan cepet-cepatan nge-list link blog karena kuotanya cuma 20 blog. Nggak cuma sampai disitu, dalam tiga hari BW harus sudah selesai. Kalau enggak on time dapat penalti enggak boleh ikut BW selama dua pekan, huhu. 


3. Lomba blog 

Nah, banyak acara lomba yang diselenggarakan oleh komunitas penulis ini. Baik secara independen, seperti artikel yang sedang Teman Ami baca ini yaitu lomba blog untuk memperingati 12 tahun IIDN berkarya untuk negeri. Atau bekerja sama dengan penyelenggara lomba lain seperti lomba blog KRAFT, review aplikasi IDN, Antangin, dll. Adanya lomba blog tentu membantuku dalam mengisi konten blog. Biar enggak suram-suram amat blognya.


4. Apresiasi peserta lomba

Aku coba ikut peluang Lomba ngeblog dan video recook dari IIDN yang kerjasama dengan PT KRAFT Indonesia. Waktu itu ada pengumuman khusus di grup Ngeblog dari Nol. Alhamdulillah aku bisa masuk ke 100 peserta lomba blog KRAFT jalur IIDN, yang benefitnya dapat hampers dari KRAFT senilai Rp 150.000,00. Jujur apresiasi ini bikin aku terharu, soalnya aku belum pernah dapat produk atau fee dari blog. 

hampers-kraft-ngeblog-iidn

Beruntungnya lagi meski belum menang lomba blog dan reels recook kraft crolette, aku masuk 70 peserta tercepat. Lumayan, nih, dapat hampers dan fee Rp 100.000,00.


5. Kelas plus-plus

Peluang ngeblog terakhir dari IIDN versiku adalah kelas plus-plus. Aku nyebutnya kelas plus-plus karena nggak terduga aja. Seperti lomba blog KRAFT kemarin, sebelum maju perang kami 100 peserta diberi kelas videografi makanan untuk pemula oleh Mbak HM Zwan. Ada juga kelas Blogging Goals for Newbie yang aku ceritakan di awal.  Kelas Google Analytics untuk peserta lomba review aplikasi IDN dan kelas plus-plus lainnya. Menyenangkan bukan?


IIDN, komunitas penulis perempuan yang tidak main-main

Komunitas Ibu-ibu doyan nulis meski judulnya ibu-ibu belum semua membernya seorang ibu-ibu. Komunitas IIDN yang dirintis oleh Teh Indari Mastuti sejak tahun 2010 tujuannya sebagai wadah penulis perempuan agar aktif, kreatif, dan produktif melalui karya. Tentu programnya sangat beragam seperti kelas editor, kelas nulis buku anak, kelas cerpen, dan tentu kelas ngeblog. Enam bulan ini aku mengamati program-program tersebut ada yang berbayar,  ada yang gratis, dan ada yang “bayar” dengan karya. Tidak hanya masalah input berupa ilmu, tapi masalah output berupa penertbitan buku IIDN juga memfasilitasi, lho. Keren ya! 

kegiatan-peluang-ngeblog-iidn

Teman Ami, ternyata begini peluang ngeblog dari komunitas IIDN yang aku rasakan. Bagi Teman Ami yang sudah lama enggak nulis. Sudah lama blognya mati, Yuk! Mulai lagi dan bangkit berkarya bareng komunitas perempuan IIDN.

Halo Bunda hebat dimanapun berada. Anak-anak sudah mulai latihan puasa, ya?

Ada sebagian anak-anak muslim yang sejak dini sudah diperkenalkan dengan puasa. Berpuasa mulai dari separuh hari maupun satu hari penuh. Menurutku, latihan ini bukan untuk memenuhi ego orang tua atau sebagai ajang keren-kerenan. Big no! Namun, upaya orang tua memupuk pemahaman agama sejak dini.

Berbagai iming-iming hadiah ditawarkan orang tua untuk memacu anaknya agar mau berlatih puasa. Eits, enggak cuma reward, lho, Bund yang harus dipersiapkan ketika anak sudah mau berlatih puasa. Para orang tua harus memperhatikan betul asupan gizi yang masuk ke tubuh anak selama berpuasa. Jangan sampai anak malah sakit karena kaget. Ujung-ujungnya kapok enggak mau puasa. Duh, sayang banget, kan?

Mengutip dari Dr.Rita Ramayulis DCN M.Kes, anak memiliki ukuran lambung yang lebih kecil sehingga tidak bisa menerima makanan dalam jumlah besar. Oleh karena itu, makanan dengan ukuran lebih kecil memudahkan untuk dikonsumsi. Meski ukuran kecil, tapi padat gizi sehingga kebutuhan gizi tetap terpenuhi.

Kita sebagai seorang dewasa saja, terkadang saat sahur atau berbuka tidak dapat menyantap makanan terlalu banyak. Yang notabene memiliki ukuran lambung yang lebih besar. Jadi mikir kan agar anak tahan berlatih puasa selama 13,5 jam? Nah, bunda cermat harus mengatur siasat, nih. Agar latihan puasa si kecil tidak berat dan tidak gugur di garis start.

Bunda bisa atur strategi dengan kreasi menu sahur maupun berbuka. Baru-baru ini KRAFT Indonesia meluncurkan resep kreasi keju yang unik, yaitu KRAFT Crolette. Iya, KRAFT Crolette. KRAFT Crolette singkatan dari crown omelette, bund. Jadi bunda bikin omelette lalu diberi crown atau mahkota yang terbuat dari keju. Masa bisa, sih? Bisa dong. Ini buktinya. 

kraft-crolette-keju-cheddar

Mari Kita Recook KRAFT Crolette, Bunda!

Bunda-bunda cermat simak baik-baik ya langkah demi langkahnya. Supaya berhasil saat membuat KRAFT Crolette di rumah untuk anak-anak.

Resep KRAFT Crolette

Bahan:

1. Dua buah butir telur

2. KRAFT Cheddar mini (30 gr)

3. Garam secukupnya

4. Penyedap rasa secukupnya

5. Merica bubuk sesuai selera

6. Minyak goreng secukupnya 

Cara membuat:

1. Kocok telur, garam, penyedap rasa, dan merica hingga tercampur rata

2. Panaskan teflon yang sudah diberi minyak goreng lalu masukkan telur, lipat, dan sisihkan

3. Olesi teflon dengan sedikit minyak goreng

4. Parut keju KRAFT cheddar mini secara merata di atas teflon, tunggu kurang lebih 3 menit hingga keju meleleh dan agak kering

5. Masukkan omelette lalu angkat dengan spatula sambil dibentuk crown

6. Tunggu sebentar hingga keju kaku. Letakkan piring di atas omelette lalu dibalik

7. Beri toping sesuai selera dan KRAFT Crolette siap disajikan

Caranya mudah, kan? Jika Bunda masih bingung tutorial singkatnya bisa dilihat di sini, ya.

 

Tips KRAFT Crolette Anti Gagal

Jujur ya Bund, aku membuatnya enggak bisa langsung jadi. Agak tricky memang. Berikut tips hasil pengalamanku.

  • Gunakan api sedang saat membuat mahkota keju dan harus sabar menunggu si keju. Jadi, tunggu kejunya saling gandengan dulu alias agak meleleh. Lalu tunggu keju agak kering barulah bisa diangkat.
  • Supaya mahkotanya bisa berdiri, sesaat setelah mengangkat crolette jangan langsung dibalik ke piring. Tapi, tunggu sejenak agar kejunya agak mengeras.  
  • Pastikan Bunda gunakan keju KRAFT Cheddar bukan merk lain. Tahu nggak Bund karena kandungan protein dan kalsium yang tinggi, keju untuk membuat crown nggak mudah ambyar.
  • Agar cepat memasaknya tanpa berpusing ria ini cukup atau enggak, gunakan KRAFT Cheddar mini untuk takaran pas saat membuat KRAFT Crolette 

kraft-cheddar-masak-tepat-bunda-cermat

 

Alasan Bunda Cermat Harus Memasak KRAFT Crolette

Pertama, KRAFT Crolette sangat mudah dibuat karena bahan-bahannya mudah sekali ditemukan di dapur kesayangan kita, yaitu telur dan KRAFT Cheddar Mini. Durasi memasak juga GPL alias Gak Pake Lama.

Kedua, tinggi protein dan kalsium. Satu porsi KRAFT Crolette mampu memenuhi 50% kebutuhan protein dan 40% kebutuhan kalsium, lho, Bund. Pemenuhan kebutuhan protein ini membantu anak enggak mudah lapar alias menjaga tetap kenyang. Sangat cocok jadi andalan bunda untuk mempersiapkan amunisi si kecil ketika belajar berpuasa.

Sedangkan kalsium sendiri sangat dibutuhkan anak-anak sebagai proses pembentukan tulang dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi. Meski latihan puasa urusan asupan kalsium jangan sampai terlewat.

Ketiga, Rasanya nagih. Gurih lezat dari keju asli membuat ingin menyantapnya lagi dan lagi. Saat memasak crown keju, aroma gurih turut menguar mengundang penasaran siapa saja yang menciumnya. Benar saja meski dimasak dengan teknik pan-frying rasa kejunya tetap autentik ditambah ada sensasi kres-kresnya. Dijamin anak-anak suka dan lahap untuk menghabiskannya.


Bunda Cermat Jangan Lupa Biasakan #KejuAsliCheck

Saat membeli barang khususnya makanan atau bahan makanan, BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) menghimbau para konsumen untuk mengecek terlebih dahulu kemasannya, label halal, izin edar, dan tanggal kadaluarsa. Saat membei keju, Bunda harus perhatikan indikator #KejuAsliCheck untuk mengetahui keaslian produk. Kampanye #KejuAsliCheck digalakkan oleh KRAFT untuk membantu para Bunda mendapatkan keju cheddar dengan komposisi yang tepat dan berkualitas. 

keju-asli-check-cheddar-kraft-crolette

Keju KRAFT Cheddar sendiri telah memenuhi syarat keduanya yaitu komposisi keju cheddar terletak di urutan pertama, bukan air maupun tepung. Keju cheddar asli New Zealand ini memiliki tekstur keras, berwarna kuning pucat hingga putih gading, dan kadang-kadang memiliki rasa kuat. Selain komposisi, nutrisi KRAFT Cheddar hadir dengan segala kebaikan dari susu yaitu dipenuhi nutrisi Calcimilk yang kaya akan kalsium, sumber protein, dan vitamin D. Nutrisi inilah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

Dengan berbagai kebaikan yang terkandung dari keju KRAFT Cheddar harganya sangat terjangkau untuk semua kalangan. Makin paham dan semangat untuk masak dengan kreasi keju KRAFT, kan, Bunda?

Yuk-yuk buruan recook KRAFT Crolette-nya sebagai kudapan saat Ramadhan. Masak cepat, gizi tepat, anakpun makin bersemangat. Aku tunggu hasil karyamu, Bund. 


Sumber:

-https://id.wikipedia.org/wiki/Keju_Cheddar

-KRAFT KejuAsliCheck Lembar Fakta


 

Pecinta Selat Solo mana suaranya?

Orang Solo dan orang-orang yang pernah singgah di Solo nggak asing kan dengan selat Solo? Yups, makanan yang memiliki cita rasa manis, gurih, dan sedikit asam. Tapi, ada sebagian orang yang nggak begitu suka selat Solo karena dominasi rasa manisnya.

selat-solo-pedas-mbak-riza


Nah, suatu ketika ibuku datang ke warung selat Solo. Sama penjualnya, ibuku ditawari mau selat yang pedas atau enggak. Ibuku lalu mencoba selat pedas. Wow! Ibuku enggak nyangka rasa selatnya makin lezat. Ibuku pulang dengan hati senang dan perut kenyang.

Seperti biasa, ibuku meracuniku dengan hal baru yang beliau dapatkan. Aku yang sedari awal cocok dengan Selat Solo Mbak Riza jadi penasaran. Di kesempatan berikutnya aku minta selat yang pedas. Tara…potongan cabai rawit menghiasi piringku. Masyaa Allah, bener, rasanya makin seger. Perpaduan kuah yang hangat, pedas, dan rasa utama kuahnya makin bersemangat untuk menandaskan seporsi selatnya.

Aku ketagihan! Jadi pengen lagi. Sekarang selat Solo pedas jadi andalanku saat hendak menyantap selat Solo.

catatan-amiamia-selat-solo-pedas


 Asal Mula Selat Solo

Sebelum lanjut ulas Selat Solo Mbak Riza, aku mau curhat. Gara-gara nulis ulasan ini, aku baru tahu ternyata selat Solo itu modifikasi dari steak Eropa. Ciaat...ciaat…hidup lama di Solo baru tahu fakta ini. Jangan-jangan Teman Ami sudah tahu sejak lama, ya? Yang baru tahu, tos online, yuk!

Dilansir dari Indonesia.go.id, selat Solo hasil akulturasi antara makanan Jawa dengan makanan khas Eropa. Steak Eropa biasanya menggunakan daging yang dipanggang setengah matang. Karena raja-raja Kasunanan Surakarta tidak terbiasa menyantap daging setengah matang, alhasil disulap menjadi galantin. Galantin itu campuran daging cincang, telur, tepung roti, dan bumbu lalu dibentuk lonjong dan dikukus hingga matang. Untuk penyajiannya sendiri, galantin dipotong-potong lalu di goreng dengan sedikit minyak.

Modifikasi lain yaitu dari segi kuah, meski sama-sama menggunakan brownsauce, kuah steak bertekstur kental dan hangat untuk steak jawa dimodifikasi menjadi encer dan dingin. Bahan pelengkapnya juga ada tambahannya, lho, yaitu telur rebus dan mustard.  Makin berwarna ya.

 

Kamu Harus Nyicip Selat Solo Mbak Riza

Udah tahu sejarahnya, tertarik belum nyicipin selat Solo? Kamu yang enggak pernah klik dengan rasa selat Solo yang lain, sekali-kali kamu cobain, deh, Selat Solo Mbak Riza. Atau udah klik dengan rasa tapi kantong sedang tipis?

Selat Solo Mbak Riza murah dan banyak. Selat Solo cukup dipinang Rp11.000,00/ porsi yang sebelumnya cuma ceban. Menurutku no prob, sih, naik dikit harganya, mengingat harga bahan yang makin meroket. Apalagi isian selatnya juga komplit: telur coklat utuh, kepalan daging, kentang, buncis, irisan tomat, sehelai selada, mayones, timun, dan taburan keripik kentang.

isian-selat-solo-pedas-mbak-riza

Rasa yang konsisten. Meski warung Selat Solo Mbak Riza belum lama buka, saat repeat order alhamdulillah rasanya sama. Tetap mencuri hati, bumbunya enak, rempahnya terasa, dan tidak eneg. Sayur mayurnya empuk dan segar. Mandali alias aman terkendali jika dimakan lansia dan anak-anak. Alhamdulillah, saat pesan untuk acara keluarga semua “yes” dengan kenikmatan rasa dan tekstur yang disuguhkan.

Selain itu, penjual jujur dan ramah. Nah, faktor ini bisa juga mempengaruhi untuk repeat order, lho. Aku pernah nanya, “kenapa enggak pakai mustard yang seperti selat lainnya?” Tanpa tersinggung Mbak Riza menjelaskan dengan ramah bahwa dia belum bisa membuatnya dan mengingat bahan bakunya yang akan menaikkan harga jual. Jadilah menggunakan mayones instan.

Menurutku, rasa masih oke-oke aja pakai mayones instan. Daripada memaksakan pakai mustard, tapi hasilnya zonk, haduh.

Soalnya aku punya pengalaman kurang menyenangkan, nih, terkait mustard. Aku makan selat di sebuah rumah makan. Lah, kok mustard-nya rasanya ngalor ngidul, ada bau amis kuning telur, dan kerasa krenyes-krenyes gulanya. Haduh, sungguh merusak nafsu makanku. Sebagai konsumen, aku DM via Instagram sebagai perbaikan ke depannya. Semenjak saat itu aku parno pesan selat di rumah makan itu.

 

Kemecer? Udah buruan Order

Warung Selat Solo Mbak Riza buka mulai pukul 10.00 WIB. Saranku sebelum ke warungnya Whatsapp dulu aja, daripada bertepuk sebelah tangan. Alias udah pengen banget tenyata warungnya tutup. Ini aku kasih nomornya.

cara-pesan-selat-solo-pedas-mbak-riza

Selat Solo Mbak Riza bisa melayani partai besar maupun kecil. Melayani Jumat berkah juga, lho, cukup Rp 8.000,00/ porsi dengan S&K tertentu. Oh iya, tersedia juga gado-gado yang enggak kalah enak cuma Rp 10.000/ porsi lengkap dengan telur utuh.

Sekian ulasan Selat Solo Mbak Riza dari lidahku. Pokoknya recommended banget selat Solo dikasih cabai. Semoga kamu cocok juga, ya. Awas ketagihan!


 

Aku yang masih jomlo perihal ilmu parenting belum aku lirik untuk dipelajari. Aku hanya melihat sekilas-sekilas dari media sosial yang aku ikuti. Cukup membuat gambaran dan membuatku ingin belajar lebih, baik dari buku atau webinar. Tapi, entah kapan terealisasi.

Niat masih maju mundur. Namun semesta berkata lain, saat sudah ada rencana, baru rencana, lho ini, ada aja jalannya. Komunitas ISB mengadakan webinar tentang parenting khusunya dengan tema inner child. Mumpung ada kesempatan, akupun mendaftar dan memaksa diriku untuk belajar.



Sabtu, 19 Maret 2022. Aku diajak komunitas ISB untuk mengenal dan bertemu dengan inner child. Komunitas ISB tentu tidak sendirian, ia ditemani oleh dua pakar  psikologi –yang  dengan takdir Allah adalah pasangan suami istri–, yaitu Ibu Diah Mahmudah dan Pak Dandy Birdy. Keduanya dnegan asyik memberikan pemahaman dan wejangan kepada kami khususnya aku yang alpa tentang dunia parenting.

Melalui tulisan ini aku mencoba merangkum apa yang disampaikan oleh pemateri. Jika ada salah atau kurang tepat sudilah kiranya Teman Ami mengingatkanku melalui email yang tersedia. Yuk, kita belajar bersama!

Berkenalan dengan Inner child

Inner child maksudnya ada sosok anak kecil yang bahagia dan tidak bahagia yang dimiliki orang dewasa sekarang.

 


Inner child sangat mempengaruhi kualitas mindfullness seseorang, Teman Ami. Menurut pemaparan John Broadshaw inner child ditimbulkan dari pengalaman positif dan negatif. Sehingga dari keduanya membentuk inner child positif dan inner child negatif.

Namun, inner child sering dihubungkan dengan sisi negatif. Oleh karena itu, teman-teman yang mengalami inner child negatif harusnya dirangkul dan dimotivasi untuk mau membasuh lukanya. Inner child sendiri dapat dideteksi pada usia di atas 21 atau 24 tahun. Sedangkan luka pengasuhan bisa dilihat pada usia 15 tahun.

Apa hubungannya inner child dengan luka pengasuhan?

Inner child tumbuh subur dari luka pengasuhan. Dan anak yang terluka batinnya lahir dari orang tua yang tidak bisa anger management. Orang tua yang tidak bisa mengelola amarahnya salah satu faktornya belum berdamai dengan dirinya sendiri.

Lalu kita menyalahkan orang tua kita, dong?

Hmm…sebelum menyalahkan orang tua, Bu Diah Mahmudah mengingatkan

“Orang tua memang turut andil pada luka pengasuhan, tetapi pemulihan luka yang bertanggung jawab penuh adalah diri kita sendiri.”

Kita harus ingat mungkin orang tua kita kurang ilmu atau bisa jadi orang tua kita belum selesai dengan dirinya sendiri sehingga menurunkannya kepada kita sebagai seorang anak. Saling berhubungan, ya, Teman Ami.

Lalu, bagaimana cara kita membasuh luka pengasuhan? Sebelum beranjak ke sana kita harus tahu terlebih dahulu penyebab adanya luka pengasuhan.

 

Mengapa ada luka pengasuhan?

Dari perspektif agama luka pengasuhan diakibatkan dari kurang lemah lembutnya orangtua kepada anak. Seperti yang tertuang dalam QS. Ali Imron ayat 159 yang artinya:

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu”

Tidak hanya berkaitan dengan iman saja, tetapi luka pengasuhan bisa timbul dari 3 sisi ego yang ada pada diri setiap manusia, yaitu sisi anak-anak, sisi orang dewasa, dan sisi orang tua.



Seperti contoh, seorang anak yang sedari kecil dengan orang tuanya diberi kata bijak atau nasehat terus menerus. Efeknya pada dewasa dia tumbuh menjadi seorang yang kaku. Hal ini akan berimbas pula saat dia menikah, dia menjadi pasangan yang kaku dan tidak asyik untuk diajak berkomunikasi.

Menurut Pak Dandy, “Sebenarnya jika 3 sisi ego itu porsinya bagus tidak masalah. Yang bahaya itu jika kekanak-kanakan terus menerus.”

 

Jika tidak dari kita akan timbul “korban” berikutnya

Luka pengasuhan akan terjadi terus menerus ketika tidak memotong rantai permasalahannya. Untuk itu seseorang yang merasa memiliki luka pengasuhan tidak bisa fokus kepada growing (bertumbuh) tapi harus mundur sejenak untuk healing. Jadi growing dan healing berjalan beriringan.  

Teman Ami, sekaligus menasehati diriku sendiri, luka pengasuhan harus disembuhkan. Sebab akan berdampak pada kehidupan-kehidupan selanjutnya, contohnya seperti membangun rumah tangga. Ketika intrapersonal (komunikasi dalam diri) sudah selesai maka interpesonal (komunikasi dengan orang lain) akan sukses.

Bu Diah menekankan pada seluruh peserta webinar bahwa:

“Seseorang tidak bisa menjalin hangat dengan orang lain sebelum berhangat dengan diri sendiri”

 

Dandiah Consultant Siap Membantu Membasuh Luka Pengasuhan

Membasuh luka pengasuhan tidaklah mudah, tetapi selama ada niat, semangat, dan ilmu Insyaa Allah pasti ada jalan.



Dandiah Care aktif memberikan webinar dan menuliskan buku tentang ketahanan keluarga, salah satunya membasuh luka pengasuhan. Dandiah care mengusung psikologi analisa dan spirit psikologi positif. Apa artinya?

Psikologi analisa yaitu mengacu pada hal-hal yang terjadi sekarang ini dipengaruhi oleh masa lalu. Sedangkan psikologi positif, berkenaan dengan pemaknaan sungguh-sungguh, utuh, dan penuh terhadapa masa lalu untuk mengahadapi masa depan.

Di sini Dandiah Care mengajak kliennya untuk menanamkan pola pikir tentang merespon takdir lebih positif yaitu bukan mengubah takdir atau menyalahkan takdir sehingga tercipta forgiveness (memaafkan), empowering (berdaya), dan gratefull (berterimakasih).

Webinar hampir dua jam, ditemani hujan angin. Bahkan tidak terasa hujan di luar sana sudah reda. Ilmu yang diberikan sangat bernas dan bermanfaat meskipun aku pribadi sedikit roaming. Tapi tidaklah mengapa, itu tandanya belajarnya tidak boleh berhenti sampai di sini. Semangat untuk kita semua.



Baarakallahu fik Dandiah Care dan Komunitas ISB khususnya Teh Ani Berta  

Sumber: 

Webinar Bertemu dengan Inner Child. Pembicara Diah Mahmudah, S.Psi, Psikolog dan Dandy Birdy, S.Psi dimoderatori oleh Ani Berta. Sabtu, 19 Maret Pukul 13.30-15.30 WIB di zoom meeting.

Jamu…jamu…jamu…

Siapa yang sampai sekarang masih minum jamu? Cung angkat tangan!

amiamia-home-jamu-review


Dari kecil aku sudah dikenalkan minum jamu, tapi jamu yang rasanya manis, seperti gula asem dan beras kencur. Untungnya aku enggak kebagian jamu cekok.

Iya, jamu cekok. Jamu yang digunakan untuk meningkatkan nafsu makan. Seingatku jamu cekok warnanya cenderung hijau. Kalau adik susah makan dan orang tua sudah buntu dengan beragam cara agar adik mau makan jamu cekok menjadi andalan.

Saat memasuki remaja, terlebih memasuki masa haid, aku dikenalkan dengan jamu kunir asem. Aku sering minum jamu kunir asem pasca haid atau mulai ada jerawat yang datang tanpa diundang di wajah.

 

Jamu dari masa ke masa hingga Jamu Tak Jemu

Zaman dahulu jamu dijajakan dengan digendong. Penjual jamu menggunakan pakaian jawa dan rambut disanggul. Botol-botol jamu yang sudah dimasukkan ke dalam tenggok lalu digendong menggunakan selendang. Tak lupa tangan mbok jamu membawa ember kecil berisi air dan talenan kecil sebagai tatakan gelas.

Seiring berjalannya waktu, penjual jamu menggunakan gerobak untuk menjemput calon pembeli. Semakin ke sini kemasan jamu makin berinovasi yaitu menggunakan botol kemasan kekinian seperti produk Jamu Tak Jemu. Menurutku konsepnya bagus, sebagai salah satu cara mengenalkan jamu ke remaja. Apalagi jamu sebagai warisan budaya Indonesia, lho. Biar enggak kalah sama boba, thai tea, dan minuman kekinian yang lain.

 

Pertama kali mengenal Jamu Tak Jemu

Berawal dari postingan teman yang sedang trial membuat jamu. Lalu, aku tertarik mencobanya. Eh, sama Nok Jamu malah dikasih cuma-cuma. Pertama kali yang dirilis varian kujae, yaitu kunyit, jahe, dan sereh. Rasa rempahnya kerasa semua dan kental. Hangat di badan. Cocok banget untuk meningkatkan stamina saat pandemi seperti ini.

Tak lama berselang, rilis lagi varian gula asem, kunir asem, dan beras kencur. Semuanya rasanya enak. Jamu favoritku di Jamu Tak Jemu yaitu gula asem dan kunir asem. Gula asemnya bener-bener nyegerin apalagi saat dingin. Kunir asem dengan ending agak pahit dan kental ini, berhasil membawaku untuk bernostalgia dengan jamu gendong dekat rumah yang kental dan enak.

beras-kencur-gulas-kujae-amiamia-home


Selain jamu yang kental, ciri khas dari Jamu Tak Jemu yaitu menggunakan gula jawa. Sempat wawancara dengan Nok Jamu -pemilik dan produsen Jamu Tak Jemu- ternyata gula jawa yang digunakan enggak sembarangan.

“Kami cocok memakai gula jawa asal Purworejo, Wates, dan Kebumen karena warnanya cerah dan asli. Sedangkan kebanyakan yang dijual di pasaran ada campuran gula pasir dan warnanya gelap.”

Pantas saja rasanya beda gitu dan enggak serek di tenggorokan.

Jamu Tak Jemu bisa tahan beberapa hari di lemari pendingin, lho. Kunir asem dan gula asem, kalau belum dibuka dan disimpan di kulkas terus dapat bertahan dua minggu. Varian kujae, sekitar 4 harian di kulkas dalam keadaan tertutup. Sedangkan beras kencur ketahanannya lebih singkat dibanding tiga varian yang lain. Solusinya jika ingin stok banyak dimasukkan ke dalam freezer. Lebih bagus lagi kalau di kemasan jamu ditulis tanggal kadaluarsanya, jaga-jaga kalau lupa, hehe.

 

Produksi jamu higienis menjadi kunci agar aman dikonsumsi

Hasil seluncur di internet, Ditjen Farmalkes melalui Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian melakukan Sosialisasi Penggunaan Jamu yang Aman, Bermutu, dan Bermanfaat. Sosialisasi menekankan bahwa

“Pelaku Usaha Jamu Gendong (UJG) dan Usaha Jamu Racikan (UJR) maupun masyarakat adalah bagaimana penggunaan jamu agar dapat memenuhi persyaratan kesehatan, yang aman dikonsumsi, terutama dalam aspek kebersihan (higienis dan sanitasi) dalam pembuatan jamu".

Produksi Jamu Tak Jemu diproduksi tiap hari Senin, Rabu, dan Jumat. Saat konsumsi jamu ini aku merasa percaya dan aman karena yang memproduksi mahasiswa jurusan Ilmu Teknologi Pangan (ITP). Insyaa Allah, lebih paham tentang kebersihan produksi makanan dan minuman. Insyaa Allah, sejalan dengan instruksi Ditjen Farmalkes.

Aku juga mengulik tentang kehigienisan Jamu Tak Jamu langsung kepada Nok Jamu. Ternyata sebelum pengolahan prosesnya cukup panjang.

Pertama harus memastikan bahan baku rimpang. Adakah yang sudah mulai busuk bagian dalamnya, karena memang tidak terlihat di permukaan. Selanjutnya, dicuci bersih dengan menghilangkan tanah-tanah yang menempel pada rimpang. Tidak cukup sampai disitu, setelah bersih rimpang lanjut dicuci dengan cuka apel sebagai antiseptik alami. Kemudian baru dihancurkan sampai halus.

Dari rasa kepo ini, aku baru tahu kalau proses memasak di Jamu Tak Jemu menggunakan air galon. Mengapa tidak menggunakan air keran? Kata Si Nok Jamu, jamu yang dihasilkan lebih cepat basi ketimbang menggunakan air galon.

Duh, jadi mahal dong jamunya? Tenang jamu botol dengan kemasan 250 ml cukup bayar goceng aja alias lima ribu rupah. Terjangkau, kan?

 

Jamu Tak Jemu peduli lingkungan juga, lho

FYI, saat beli jamu di Jamu Tak jemu kita turut menyayangi bumi. Lhah, kok bisa? Soalnya botol-botol bekas jamu di salurkan ke bank sampah Kreasik.

Eh, botol?

Iya, setelah beli jamu Tak Jemu botolnya jangan langsung dibuang. Dibersihkan dulu, dikeringkan, lalu dikumpulkan sampai 10 botol. Setelah itu, serahkan lagi ke Jamu Tak Jamu untuk ditukar dengan satu botol jamu segar. Botol-botol itulah yang akan diserahkan ke Kreasik untuk diolah. Asyik, bukan?

jamu-tak-jemu-nok-jamu-kreasik


Rasa kepoku masih menggelayuti. Tiba-tiba muncul pertanyaan, apakah prosesnya juga minim sampah? 

“Diusahakan minim sampah. Misalnya bersih-bersih pakai kain lap, bukan tissue. Tetapi, ketika harus pakai sarung tangan plastik, maksimal dipakai untuk produksi sehari itu. Kemudian sarung tangan dicuci dan dipilah.”

Menurutku keren, usaha Jamu Tak Jemu telah memperhatikan aspek 3P, Profit, People, dan Planet. Mencoba minim sampah dari hulu ke hilir.

Spolier-nya udahan, ah. Enggak sabar order Jamu Tak Jemu, kan? Nih, aku kasih kontaknya.

amiamia-home-order-jamu-tak-jemu


Sekian review hari ini semoga bermanfaat. Salam sehat untuk Teman Ami dimanapun berada. 


Sumber:

https://farmalkes.kemkes.go.id/2021/12/sosialisasi-penggunaan-jamu-yang-aman-bermutu-dan-bermanfaat-2/

Halo Teman Ami! Januari sudah di penghujung bulan saja, ya. Apa kabar resolusi tahun 2022-nya. Masih jalan atau sudah berhenti untuk mewujudkannya? Atau jangan-jangan sudah ada yang terwujud. Terbaik!

Ngomongin resolusi, resolusiku tahun 2022 salah satunya lebih serius tentang ngeblog. Yang pengen aku seriusin, ya, tentu menulis kontennya. Aku akui selama ini semangat ngeblog masih on off terus. Buktinya blog Catatan Amiamia, ngeblog dari tahun 2013-2018 konten blognya gado-gado dan banyak bolongnya. Sedangkan blog Amiamia’s Journey, yang dimulai sejak 2019 tak jauh beda nasibnya dari blog sebelumya, tapi sudah fokus dengan niche traveling.



 Iya enggak?

Oke, baikah. Supaya resolusi tidak hanya angin belaka, mengikui webinar tentang blogging adalah salah satu caranya. Selain itu, aku juga membeli buku Ngeblog dari Nol karya Ibu-Ibu Doyan Nulis. Buku terbitan Wonderland Publisher ini ditulis oleh tiga penulis kece yaitu, Mbak Widyanti Yuliandari, Mbak Alfa Kurnia, dan Mbak Nunu Amir.

Dulu aku ikut acara grand launching Ngeblog Dari Nol di Blogging for Fun, Money & Opportunity bulan Oktober tahun lalu. Bener-bener mupeng alias muka pengen. Yaudah dimasukkin dulu ke wishlist buku yang pengin dibeli. Alhamdulillah Januari 2022 terpinang juga buku Ngeblog Dari Nol.

Siapkan posisi yang paling enak dan sebotol air putih. Saatnya menikmati lembaran demi lembaran buku bersampul dominan putih ini.

 


Lembaran pertama disambut dengan identitas buku seperti buku-buku umumnya. Sedikit kaget karena ekspektasiku terlalu tinggi. Aku kira buku dicetak dengan bahan book paper ternyata kertas HVS-lah yang menjadi penyajinya. It’s okay, insyaa Allah tidak mengurangi substansi ilmu yang ditorehkan para penulis di buku ini.

Lembar berikutnya disambut dengan halaman berwarna. Halaman itu tertulis untuk siapa buku ini dipersembahkan. Alangkah lebih senangnya jika bisa kutemukan halaman berwarna lain di antara 181 halaman.

Buku ini menurutku sudah bisa mencukupi kebutuhan bloger pemula supaya makin percaya diri terjun ke dunia blogging. Bagaimana tidak? Di buku Ngeblog Dari Nol, calon bloger dituntun membuat Blogger dan WordPress dari awal beserta pengenalan fungsi dashbord.

Enggak cuma itu pembaca juga diajak melihat kelebihan dan kekurangan dari masing-masing platform sehingga calon bloger bisa mempertimbangkan sendiri blog mana yang klik dengan mereka. Benar-benar sesuai judulnya Ngeblog Dari Nol.

Apakah orang yang sudah punya blog enggak boleh punya buku ini? Tentu boleh banget, Teman Ami. Menurutku buku ini dapat menjadi pegangan para bloger di kala mencari ide tapi buntu, konsisten mulai luntur, dan kehilangan semangat untuk ngeblog, dll.

 

Angin Segar Buku Ngeblog Dari Nol

Buku Ngeblog Dari Nol membawa angin segar bagi pemula yang ingin ngeblog, tapi bingung memulai dari mana. Ingin tulisannya dibaca orang lain, tapi bingung juga caranya. Dan rentetan masalah lainnya. Yuk! Mari kita hirup bareng-bareng angin segarnya biar enggak pusing.

 Menemukan dan menuliskan konten secara enjoy

Blog pada umumnya adalah tulisan. Terkadang bingung mau nulis apa atau setelah ini mau nulis apalagi. Pernah enggak, sih, buntu seperti itu? Nah, di buku ini bloger diajak menggali apa saja yang bisa ditulis. Salah satu caranya dengan metode pertanyaan pemantik. Dari situ bloger langsung bisa menjawab di titik-titik yang sudah disediakan. Duh, jadi keinget jaman SMP.

Setelah berhasil menemukan topik yang akan ditulis, lanjut diajari menulis kerangka tulisan atau bahasa kerennya outline. Kelar buat outline-nya, bloger dituntun ke langkah selanjutnya yaitu menjabarkan outline menjadi tulisan utuh. Para penulis enggak pelit berbagi tipsnya, jadi menulis terasa enjoy alias tidak terbebani. Apalagi yang belum pernah mengikuti kelas kepenulisan sama sekali.

Cerita bloger dengan berbagai niche dan 77 Inspirasi Topik

Bloger juga manusia. Up and down pasti tentu ada. Di buku ini disajikan cerita-cerita suka duka ngeblog dari tiga penulis utama. Tidak hanya sampai disitu, ada cerita bloger lain juga, lho, salah satunya Almh. Mbak Wijatnika Ika. Dari cerita-cerita tersebut menurutku dapat dijadikan pelecut semangat untuk ngeblog.

Buku Ngeblog Dari Nol juga mengulas gimana caranya menemukan niche pada blog. Tuh, kan, buku ini komplit banget! Pada tiga lembar terakhir juga disajikan 77 inspirasi jenis dan topik tulisan. Jadi enggak ada alasan buat mogok ngeblog karena enggak ada inspirasi.

Terjawab sudah, kegalauan selama blogging

Coba tebak, kegalauanku selama ini apa? Ya, Top Level Domain (TLD). Enggak jarang tawaran menulis mewajibkan blog sudah TLD. Pernah menemukan kelas blogging mensyaratkan blog harus TLD. Aku kan jadi gundah gulana. Ingin pindah ke TLD tapi biaya belum ada. Konten juga masih gini-gini aja. Akhirnya aku menemukan jawabannya. Di buku Ngeblog Dari Nol dibahas lengkap tentang TLD, hosting, serta pendapat beberapa bloger untuk yes or no untuk pindah ke blog berbayar.

Karena sadar diri dan gara-gara kalimat ini, aku putuskan stay dahulu di blog gratisan untuk membangun konsisten.

 




 Buku Ngeblog Dari Nol Enggak Sendirian

Yups, buku Ngeblog Dari Nol satu paket dengan Blog Planner. 

Blog Planner yang bersampul dominan putih juga, berisi rencana bulanan dan mingguan yang akan dilakukan bloger sesuai targetan masing-masing.
"Banyak cerita kegagalan blogging yang disebabkan kelalaian manajemen." - Buku Ngeblog Dari Nol, hal. 85-

Dari kutipan itulah alasan mengapa Blog Planner dihadirkan pula di buku Ngeblog Dari Nol. Seneng rasanya jika belajar sudah paket komplit seperti ini. Oh iya, di Blog Planner enggak hanya rencana bulanan dan mingguan saja, lho, tapi ada rencana blogpost juga.

Jujur aku masih agak bingung untuk mengisi Blog Planner di bagian rencana bulanan dan mingguan. Andaikan ada contohnya, bisa tiru tipis-tipislah, hehe.

Kesimpulan

Menurut aku yang sudah tuntas membaca buku Ngeblog Dari Nol, buku ini sangat cocok untuk bloger pemula karena bahasa yang mudah dipahami, panduan yang runtut sehingga langsung bisa dipraktikkan, informasi yang lengkap, serta contoh-contoh gaya bercerita di blog. Tentu hal ini mudah untuk di ATM: Amati, Tiru, dan Modifikasi oleh bloger pemula.

Teman Ami, sekian dulu review buku Ngeblog Dari Nol, ya. Penasaran kan cerita lengkapnya? Buruan gih dipinang buku Ngeblog Dari Nol supaya tambah semangat ngeblog. Mumpung ada promo. Cus kepoin di Instagram Ibu-Ibu Doyan Nulis. Sampai jumpa dan semoga bermanfaat.

 


 


Postingan Lama Beranda

Tentangku

Foto saya
Amiamia
Halo! Aku Ami seorang narablog dan penulis 3 buku antologi. Blog ini seputar review buku, kuliner, review produk UMKM, dan lifestyle. Khusus traveling aku abadikan di blog Amiamia's Journey, ya. Happy reading!
Lihat profil lengkapku

FOLLOW ME

  • Instagram: @_amiamia
  • Twitter: @amiamiahome
  • Amiamia's Journey

Entri yang Diunggulkan

Selembar Moment

Buku yang sudah dibaca di Tahun 2022

  • Aku Takut KehilanganMu - Maman Suherman
  • Ngeblog Dari Nol - Widyanti, dkk (IIDN)
  • Bekisar Merah - Ahmad Tohari
  • Api Tauhid - Habiburrahman El Shirazy

Arsip Blog

  • ▼  2022 (6)
    • ▼  Juni (1)
      • Ternyata Gini Peluang Ngeblog Bareng Komunitas IIDN
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (4)
    • ►  Desember (2)
    • ►  April (2)
  • ►  2017 (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2016 (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2015 (6)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2013 (1)
    • ►  November (1)

Label

  • Lomba blog
  • Opini
  • Review

Silaturahim Yuk

Nama

Email *

Pesan *

Total Tayangan Halaman

Tentang Penulis

Foto saya
Amiamia
Halo! Aku Ami seorang narablog dan penulis 3 buku antologi. Blog ini seputar review buku, kuliner, review produk UMKM, dan lifestyle. Khusus traveling aku abadikan di blog Amiamia's Journey, ya. Happy reading!
Lihat profil lengkapku

Advertisement

Copyright © 2016 Catatan Amiamia. Created by OddThemes