Selembar Moment

7 Oktober 2015

Empat tahun sudah kita bersama. Sebenarnya saya lupa tanggal dimana kita dilantik. Jahat bukan? Saya tidak seromantis orang-orang disana yang suka mengingat moment secara detail, jam, menit hingga detiknya.

7 Oktober 2011, Hari Jumat #nyontekElsita
Saat itu ber-21 kita dilantik, 21 orang yang mempunyai tekad memajukan pramuka Smara. Tujuan nyatanya memakmurkan sanggar supaya tetap ramai. Seperti “Laskar Pelangi” di Pulai Belitong yang tidak mau sekolahnya di bongkar. Dari sanggar itulah kita menjuluki diri kita masing-masing sebagai “ Sang Pemimpi”.

Satu periode sudah kita dalam lingkup organisasi terstruktur. Kemudian kita fokus terhadap mimpi-mimpi yang telah lama dirancang. Secara alamiah, kita jarang bertemu dan menciptakan momen-momen bersama. Namun pesona kalian tidak pudar dalam perasaan ini seperti Pudarnya Pesona Cleopatra karya Habiburahman. Ah sungguh! Pesona kalian tidak pudar. Banyak cahaya yang menyinari kalian. Entah dari dalam maupun luar diri kalian. Ketika cahaya satu redup ada cahaya lagi yang mengimbangi kalian. Tidak hanya 99 cahaya seperti novel karangan Hanum dan Rangga. Namun lebih untuk kalian yang kusebut Sahabat.

Ketika buku laporan biru itu dikembalikan, tandanya kita akan berjalan di jalan masing-masing. Menyongsong kehidupan apa yang kalian harapkan selama ini. Bangku kuliah! Banyak kesibukan yang akan kalian tempuh nantinya. Ya! Karena kalian dibutuhkan disana. Kontribusi kalian ditunggu bahkan dielu-elukan untuk membangun peradaban negara ini menuju Indonesia Emas. Rasanya kita seperti dipisah secara paksa. seperti Bulan Terbelah Di Langit Amerika. Namun aku tak akan pernah membenci suatu takdir. Seperti Daun Yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin.

Hmm…konyol sekali tulisan singkat ini. Aku tak pandai merangkai kata. Aku tak pandai untuk mengungkapkan sesuatu dengan bahasa yang unik. Namun Tetap Saja Kusebut (Dia) Cinta. Bagaimanapun, sejelek apapun tulisan, maupun ungkapan Tetap Saja Kusebut (Dia) Cinta. Seburuk apapun sikapnya, sekeras apapun perlakuannya, seaneh apapun sifatnya, Tetap Saja Kusebut (Dia) Cinta.

Empat tahun sudah kita bersama. Menjalani dalam perbedaan ruang dan waktu. Lagi-lagi rasanya jauh di mata dekat di hati. Mungkin kalian memberontak dan ada rasa sedikit tidak nyaman dengan DA12. Persahabatan konyol, apalah, norak, dan apapun sebutannya. Namun, perlu diingat bahwa kita adalah satu saudara, saudara muslim. Tetaplah berjuang! Teruskan apa yang sedang kalian kerjakan! Fokuslah! Terjanglah hambatan dan rintangan dihadapan kalian! Jangan seperti siput namun jadilah kaki seribu!

Kutunggu jejak-jejak bersama kalian. Tidak hanya altitude 3676 namun altitude altitude yang lain. Terus berjuang terus menebar manfaat. Salam Pramuka!

#DA12
Dari kota kita mulai bertemu


Tags:

Share:

0 komentar