Catatan Amiamia

Berbagi cerita dan rasa untuk aku darimu

Diberdayakan oleh Blogger.
  • Beranda
  • About
  • Lomba
  • Review
  • Opini
                Aku tak tahu apa yang harus aku tulis. Aku tak pandai untuk merangkai kata-kata karena aku bukanlah penulis maupun pujangga. Walaupun begitu aku akan berusaha untuk menumpahkan apa yang aku rasakan pada blank document ini. Mungkin ini lebih baik.

                Malam ini terdapat judul yang menarik di salah satu media televisi, tidak hanya jembatan cinta ataupun bukit cinta sekarang ada istilah baru yaitu flyover cinta. Anda sudah tahu jawabannya kan? Ya, bercinta di atas flyover. Bayangkan memadu kekasih di flyover! astaghfirullah.

Memarkirkan kendaraan ditepi jembatan (padahal sudah jelas dilarang parkir), disuguhi panorama kerlap-kerlip lampu kota yang gemerlap, menikmati kota diketinggian ditambah sepoi-sepoi angin malam dan ditemani sang kekasih. 

Bagaimana menurut Anda? Menyenangkan? Mau coba? atau Iuuuh? 

Ingat resiko ditanggung penumpang. Resiko besar menantimu Kawan yang pertama kecelakaan, banyak tuh mobil motor yang berlalu lalang peluang kesrempetnya besar; kedua perampokan, biasa tuh ya kalau mau ngapelin pacar pakai pakaian yang bagus super wangi apalagi di flyover smartphone tak ketinggalan hal itulah yang menclingkan mata para begal; ketiga pembunuhan, kalau target sasarannya tak mau memberikan apa yang dimau para begal senjata tajam akan menjadi jawabannya.

Nah, saat salah satu begal mengaku tak ada rasa takut sedikit pun di dalam dirinya mungkin karena sudah biasa bahkan tak ada rencana sampai kapan para begal untuk mengakhiri aksinya. Pada salah satu kasus begal yang melancarkan aksinya berusia sekitar 18 dan 16 tahun, aksi ini biasanyanya dilancarkan dengan dua orang dan hasil yang mereka peroleh dibagi rata baik pengesekusi maupun pengemudi. Hasilnya pun mereka gunakan untuk berfoya-foya.

Dimana letak hati mereka, dengan mudahnya mengayunkan senjata dan menganiaya sasarannya. Dimana letak hati mereka ketika melancarkan aksinya hingga tak ada rasa takut sedikitpun. Dimana hati mereka?

Dan saya pun sekarang sedikit tahu, saya kutip dari dzikra.com dari sinilah saya tahu bagaimana hati itu sebenarnya

 “Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa dan harta kalian, dan akan tetapi Ia memandang kepada hati dan amalan kalian”.

Namun penentu baik dan buruknya amalan seseorang amat bergantung kepada hati. Maka hati adalah bagaikan generator bagi seluruh anggota badan. Kedudukan hati di antara anggota badan bagaikan raja di tengah kerajaan. Semua gerak-gerik anggota badan akan bergantung kepada hati sebagaimana gerak-gerik anggota pasukan bergantung kepada raja. Bila raja bersifat baik maka prajuritnya pun akan baik pula, sebaliknya bila raja memiliki prilaku buruk maka bala tentaranya pun akan berprilaku buruk pula.

Oleh sebab itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menggambarkan kepada kita tentang hal tersebut dalam sabdanya:

«أَلا وَإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ، أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ» رواه البخاري ومسلم.
“Ketahuilah! Sesungguhnya dalam tubuh ini ada segumpal daging, apabila ia baik maka baiklah seluruh tubuh. Dan apabila ia rusak. Maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah! ia adalah hati”.

Dari suatu kajian yang pernah saya ikuti ada beberapa sebab pemicu membatunya hati yaitu:
  1. Ketergantungan kalbu terhadap dunia daripada akhirat
  2. Lalai
  3. Kawan yang buruk
  4. Terbiasa dengan kemaksiatan dan kemungkaran
  5. Berpaling dari mengingat Allah
Naudzubillah min dzalik, semoga kita senantiasa selalu menjaga hati kita masing-masing dan terjauh dari hati yang membatu.

Walahualam

Juni 2014


Di suatu sudut ruangan…
Cinta itu indah apabila sudah pada waktunya dan sudah dihalalkan. Terkadang banyak orang yang menganggap bahwa cinta sebelum waktunya aitu sangat indah dan manis namun di balik kata manis itu ada sesuatu yang begitu pahit. “Aku mencintaimu” walaupun manis tapi sebenarnya begitu pahit. Seharusnya aku tidak mencintaimu saat itu, ada sesuatu yang lebih berhak mendapatkan cintaku daripada dirimu
            Janji-janji yang kau ucapkan semuanya hanya kata-kata manis semata tapi kalau aku tidak terbuat oleh janjimu ada sebuah janji yang lebih indah dan manis di depan sana. Aku tahu Dirinya begitu menyayangiku sehingga dia menjauhkan kita dan mempersiapkan sebuah masa depan yang manis buatku. Walaupun sakit tapi aku percaya ada sesuatu yang indah yang menantiku disana.

            Jangan pernah berkecil hati sesuatu yang besar sedang menantimu. Biarkan oranng lain berbicara yang tidak-tidak tentangKu, karena yang mengetahi diriku lebih baik adalah diriku sendiri. Semua omongan mereka tidak ada apa-apanya di hadapan-Nya. Selama sisa hidupku ini, aku hanya berdo’a kuatkan hatiku, jauhkan hatiku dari segala penyakit hati dan jagalah hatiku untuk sesuatu yang indah yang Kau janjikan kepada setiap umatMu…

Dwi Widiani Astuti from Ciamis
June, 12th 2014 @ UNS University
Di salah satu ruangan yang banyak menuai kritikan…


Hidup itu pilihan. Ketika hidup kita akan selelu dihadapkan pada dua atau beberapa pilihan. Setiap pilihan itu masing-masing aka nada efeknya entah itu baik, buruk, ataupun baik dan buruk. Manusia cenderung memilih sesuatu yang menguntungkan, yang enak baginya. Akan tetapi untuk itu kita pasti perlu sesuatu untuk dikorbankan. Sesuatu yang menyenangkan itu perlu dibayar, jika pun ada yang kita tidak perlu membayarnya maka sesuatu itu pasti akan buruk hasilnya atau akhirnya. Terkadang atau bahkan setiap pilihan hidup itu hanya datang satu kali saja, pasti akan ada kebingungan yang terjadi. Tapi percayalah di setiap pilihan itu jika engkau memilihnya diniatkan untuk-Nya maka aka nada kebahagiaan tersendiri di masing-masing pilihan itu.

Asy Syifa Labibah from Tegal
June, 6th 2014 @ UNS University

Jalan masih panjang...
Tak tahu apa yang akan terjadi didepan sana.
Kita tidak dapat mengintipnya bahkan untuk memprediksinya

Biarkan rintik hujan menghapus lelahmu.
Biarkan pula matahari mengisi semangatmu
Biarkan mereka mengiringi langkahmu untuk menjemput ridha-Nya

jalan masih panjang...
Jalani dengan hati yang lapang
Jadi yang terbaik untuk setiap waktu
Karena waktu yang tlah berlalu tak mungkin terulang untuk kedua kalinya

Jalan masih panjang...
keep fighting and keep smile:-)
Postingan Lebih Baru Beranda

Tentangku

Foto saya
Amiamia
Halo! Aku Ami seorang narablog dan penulis 3 buku antologi. Blog ini seputar review buku, kuliner, review produk UMKM, dan lifestyle. Khusus traveling aku abadikan di blog Amiamia's Journey, ya. Happy reading!
Lihat profil lengkapku

FOLLOW ME

  • Instagram: @_amiamia
  • Twitter: @amiamiahome
  • Amiamia's Journey

Entri yang Diunggulkan

Selembar Moment

Buku yang sudah dibaca di Tahun 2022

  • Aku Takut KehilanganMu - Maman Suherman
  • Ngeblog Dari Nol - Widyanti, dkk (IIDN)
  • Bekisar Merah - Ahmad Tohari
  • Api Tauhid - Habiburrahman El Shirazy

Arsip Blog

  • ▼  2022 (6)
    • ▼  Juni (1)
      • Ternyata Gini Peluang Ngeblog Bareng Komunitas IIDN
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2018 (4)
    • ►  Desember (2)
    • ►  April (2)
  • ►  2017 (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2016 (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2015 (6)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2013 (1)
    • ►  November (1)

Label

  • Lomba blog
  • Opini
  • Review

Silaturahim Yuk

Nama

Email *

Pesan *

Total Tayangan Halaman

Tentang Penulis

Foto saya
Amiamia
Halo! Aku Ami seorang narablog dan penulis 3 buku antologi. Blog ini seputar review buku, kuliner, review produk UMKM, dan lifestyle. Khusus traveling aku abadikan di blog Amiamia's Journey, ya. Happy reading!
Lihat profil lengkapku

Advertisement

Copyright © 2016 Catatan Amiamia. Created by OddThemes